Spangle / kembang dari permukaan lapisan seng merupakan hasil pengkristalan zinc secara normal, dengan bentuk yang homogen dan mengkilap, dan tebal 0,2-3mm. baja lembaran lapis seng dengan kualitas Lock-Forming (JLS G 3302, SNI 07-2053) . Kualitas Lock-Forming yang sempurna didapatkan karena Super Lokfom menggunakan bahan baku logam dasar SPCC-SD yang berasal dari batch annealing
UKURAN YANG TERSEDIA :
Coil : 4' x @ 2 ton/coil
LOKFOM BJLS DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT BANYAK HAL, SEPERTI :
Ducting
Talang
Roofing
Siding
Ceiling
Floordecking
Fencing
Partition
Industri pipa spiral
Industri kabel
Industri rolling door
Industri alat rumah tangga
Filter udara dan minyak
Kabinet AC dan kulkas
Saluran air/perabung
Penyangga struktur
Industri panel/kotak
Industri folding gate
Industri drum
CONCACT PERSON :(WHATSAAP)
081517312345
081574185185
0816891225
081511880880
Spangle / kembang dari permukaan lapisan seng merupakan hasil pengkristalan zinc secara normal, dengan bentuk yang homogen dan mengkilap, dan tebal 0,2-3mm. baja lembaran lapis seng dengan kualitas Lock-Forming (JLS G 3302, SNI 07-2053) . Kualitas Lock-Forming yang sempurna didapatkan karena Super Lokfom menggunakan bahan baku logam dasar SPCC-SD yang berasal dari batch annealing
UKURAN YANG TERSEDIA :
Lembar : 4' x 8' (1219 x 2438)
LOKFOM BJLS DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT BANYAK HAL, SEPERTI :
Ducting
Talang
Roofing
Siding
Ceiling
Floordecking
Fencing
Partition
Industri pipa spiral
Industri kabel
Industri rolling door
Industri alat rumah tangga
Filter udara dan minyak
Kabinet AC dan kulkas
Saluran air/perabung
Penyangga struktur
Industri panel/kotak
Industri folding gate
Industri drum
CONCACT PERSON :(WHATSAAP)
081517312345
081574185185
0816891225
081511880880
Halo sobat krm!! kita bertemu lagi nih, kali ini kita akan menjelaskan apa itu K3 atau kesehatan & keselamatan kerja, yuk langsung saja kita simak!! Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merujuk pada sistem dan praktik yang diterapkan untuk melindungi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial pekerja di tempat kerja. Tujuan utama dari K3 adalah untuk mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan meningkatkan keseluruhan lingkungan kerja. Konsep ini mencakup berbagai aspek, dari peraturan dan standar hukum hingga kebijakan dan prosedur di tempat kerja. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang K3:
1. Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Kesehatan Kerja: Merujuk pada upaya untuk melindungi kesehatan fisik dan mental pekerja dari risiko yang terkait dengan pekerjaan mereka. Ini mencakup pencegahan penyakit akibat kerja, pengelolaan stres, dan promosi gaya hidup sehat.
Keselamatan Kerja: Berfokus pada pencegahan kecelakaan dan cedera yang dapat terjadi di tempat kerja. Ini mencakup pengidentifikasian dan pengendalian risiko serta penerapan prosedur dan peralatan keselamatan.
2. Tujuan K3
Mencegah Kecelakaan Kerja: Mengurangi risiko terjadinya kecelakaan melalui identifikasi bahaya, pengendalian risiko, dan pelatihan.
Melindungi Kesehatan Pekerja: Mencegah penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan menjaga kesejahteraan pekerja secara keseluruhan.
Meningkatkan Produktivitas: Lingkungan kerja yang aman dan sehat dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerja.
Mematuhi Peraturan: Memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait K3 untuk menghindari sanksi hukum.
3. Komponen K3
a. Identifikasi Bahaya
Penilaian Risiko: Mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja dan menilai risiko yang terkait.
Inspeksi: Melakukan pemeriksaan rutin untuk menemukan bahaya yang mungkin terlewat.
b. Pengendalian Risiko
Eliminasi Bahaya: Menghapus bahaya sepenuhnya jika memungkinkan.
Penggantian: Menggantikan bahan atau proses berbahaya dengan yang lebih aman.
Pengendalian Teknik: Menggunakan peralatan atau modifikasi teknis untuk mengurangi risiko, seperti ventilasi atau pelindung mesin.
Pengendalian Administratif: Mengatur prosedur kerja dan kebijakan untuk mengurangi risiko, seperti pembatasan waktu kerja dan jadwal istirahat.
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD): Memastikan pekerja menggunakan perlengkapan pelindung seperti helm, sarung tangan, masker, dan pelindung mata.
c. Pelatihan dan Pendidikan
Pelatihan K3: Memberikan pelatihan kepada pekerja tentang bahaya di tempat kerja, prosedur keselamatan, dan penggunaan APD.
Edukasi: Meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya K3 dan cara menjaga kesehatan serta keselamatan mereka.
d. Penerapan dan Pengawasan
Kebijakan K3: Menetapkan dan menerapkan kebijakan K3 yang jelas dan konsisten.
Pengawasan: Memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur K3 melalui pengawasan rutin dan audit.
e. Penanganan Insiden
Prosedur Darurat: Menyusun dan melatih prosedur darurat untuk menghadapi kecelakaan atau situasi berbahaya.
Laporan Insiden: Mencatat dan menganalisis insiden untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
f. Kesehatan Mental
Program Dukungan: Menyediakan akses ke program dukungan kesehatan mental dan manajemen stres.
Lingkungan Kerja: Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan mental pekerja.
4. Regulasi dan Standar K3
Setiap negara memiliki peraturan dan standar terkait K3 yang harus dipatuhi oleh perusahaan. Contoh di Indonesia adalah:
Undang-Undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Peraturan perundang-undangan yang mengatur kewajiban perusahaan dan hak pekerja terkait K3.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja: Mengatur rincian teknis dan standar pelaksanaan K3.
5. Manfaat K3
Keamanan Pekerja: Mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit, melindungi kesehatan dan kesejahteraan pekerja.
Kepatuhan Hukum: Mematuhi peraturan perundang-undangan yang menghindari denda dan sanksi hukum.
Peningkatan Moral dan Kepuasan Kerja: Lingkungan kerja yang aman meningkatkan moral dan kepuasan kerja pekerja.
Pengurangan Biaya: Mengurangi biaya yang terkait dengan kecelakaan, klaim asuransi, dan absensi pekerja.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip K3 secara efektif, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat, meningkatkan produktivitas, dan menjaga kesejahteraan pekerja.
Halo sobat krm!! kita kembali lagi nih, kali ini kita baklaan bagiin 3 tipss nih!! tipsnya itu gimana si cara kita buat memperkuat fondasi rumah kita!! yuk langsung saja kita simak yuuu!!
Memperkuat pondasi rumah adalah langkah penting untuk memastikan stabilitas dan keawetan bangunan. Berikut adalah tiga tips untuk memperkuat pondasi rumah:
Periksa dan Perbaiki Kerusakan:
Inspeksi Rutin: Lakukan pemeriksaan rutin terhadap pondasi rumah untuk mendeteksi tanda-tanda kerusakan seperti retak, penurunan, atau perubahan bentuk. Perbaiki kerusakan secepat mungkin untuk mencegah masalah yang lebih besar.
Penanganan Retak: Jika ada retakan pada pondasi, identifikasi penyebabnya—apakah akibat pergeseran tanah, kelembapan, atau beban berlebih. Gunakan bahan perbaikan khusus pondasi atau hubungi profesional untuk memperbaiki retakan dengan metode yang sesuai.
Perbaiki Sistem Drainase:
Perbaiki Saluran Air: Pastikan sistem drainase di sekitar rumah berfungsi dengan baik untuk mencegah penumpukan air yang dapat merusak pondasi. Pastikan saluran air, talang, dan pipa pembuangan tidak tersumbat.
Pemasangan Penghalang Kelembapan: Pertimbangkan untuk memasang penghalang kelembapan di sekitar pondasi untuk mencegah masuknya air tanah yang dapat menyebabkan kerusakan.
Perkuat Struktur Pondasi:
Pemasangan Penopang: Untuk pondasi yang sudah mulai melemah, pemasangan penopang atau tiang penyangga tambahan bisa membantu menambah kekuatan. Teknik ini biasanya memerlukan bantuan profesional.
Perbaikan Kualitas Material: Jika Anda membangun atau memperbaiki pondasi, pastikan menggunakan material berkualitas tinggi dan sesuai standar. Beton yang baik dan campuran yang tepat sangat penting untuk kekuatan pondasi yang tahan lama.
Dengan langkah-langkah ini, Anda bisa membantu memastikan bahwa pondasi rumah Anda tetap kuat dan stabil dalam jangka panjang. Jika Anda ragu, selalu baik untuk berkonsultasi dengan seorang insinyur struktural atau profesional di bidang konstruksi..
STEEL DISTRIBUTOR//STOCKIEST
Perusahaan kami adalah perusahaan stockist dan trading produk besi yang sudah dipercaya oleh pelanggan kami baik pengguna langsung maupun sub supplier material besi selama hampir 2 dekade.
Vision
A steel distributor company's vision could be something like "To be a leading provider of high-quality steel products and services, recognized for our commitment to customer satisfaction, innovation, and sustainability."
Mission
The mission might involve statements like "To consistently deliver superior steel products and services to our customers, exceeding their expectations while adhering to the highest standards of quality, safety, and integrity. We aim to foster long-term partnerships with our clients, suppliers, and employees, contributing positively to the communities in which we operate."
KANTOR Jl.Pembangunan 3 No.38 Blok L Kel.Batusari Kec.Batuceper Kota Tangerang, Banten 15121
GUDANG Jl. Lio Baru No.5, RT.006/RW.004, Batusari, Kec. Batuceper, Kota Tangerang, Banten 15121
Hako sobat krm, kita kembali lagi nih kali ini kita mau membahas tentang pondasi raft kira kira disini sudah ad ayang tau belum ya pondasi raft itu apa?? yuk jangan pakai lama lama langsung saja kita bahas yuk guya!! Pondasi raft, juga dikenal sebagai fondasi rakit, adalah sistem pondasi yang dirancang untuk mendistribusikan beban bangunan ke tanah di bawahnya dengan cara yang merata. Pondasi ini biasanya digunakan pada tanah dengan daya dukung rendah atau tidak seragam. Pondasi raft terdiri dari slab beton bertulang yang meluas di seluruh area bangunan, menyebarkan beban secara luas dan merata. Berikut adalah penjelasan panjang dan rinci tentang pondasi raft:
1. Pengertian Pondasi Raft
Pondasi raft adalah jenis pondasi dangkal yang melibatkan pembuatan slab beton yang luas, yang bertindak sebagai satu unit untuk menyalurkan beban dari struktur ke tanah. Pondasi ini digunakan ketika tanah di bawahnya tidak dapat menahan beban secara efisien atau bila beban bangunan sangat besar.
2. Komponen Utama Pondasi Raft
Slab Beton: Merupakan elemen utama dari pondasi raft. Slab ini terbuat dari beton bertulang yang dirancang untuk menutupi area yang luas.
Tulangan Baja: Ditaruh di dalam slab beton untuk memperkuatnya. Tulangan ini dapat berupa batang baja atau kawat baja yang diletakkan dalam pola tertentu untuk menambah kekuatan tarik pada beton.
Beban Pijakan: Area di mana slab beton bersentuhan dengan tanah. Beban dari struktur di atas didistribusikan ke tanah melalui beban pijakan ini.
3. Jenis Pondasi Raft
Pondasi Raft Kaku: Pondasi ini memiliki ketebalan yang seragam dan dikuatkan dengan tulangan baja. Ini biasanya digunakan pada tanah dengan daya dukung rendah atau ketika distribusi beban sangat penting.
Pondasi Raft Berlubang: Jenis pondasi ini memiliki lubang-lubang atau bagian yang tidak terisi beton untuk mengurangi berat total slab dan material yang digunakan. Ini sering digunakan pada tanah dengan daya dukung yang lebih baik.
4. Desain dan Perhitungan
Desain pondasi raft melibatkan berbagai perhitungan teknik untuk memastikan bahwa pondasi dapat menahan semua beban tanpa gagal:
Analisis Beban: Menentukan total beban dari struktur dan bagaimana beban tersebut didistribusikan di atas slab.
Analisis Tanah: Melibatkan pengujian tanah untuk menentukan daya dukung dan karakteristik tanah yang akan mempengaruhi desain pondasi.
Ketebalan Slab: Menentukan ketebalan slab beton yang diperlukan berdasarkan beban dan karakteristik tanah.
Desain Tulangan: Menentukan jenis dan jumlah tulangan yang diperlukan untuk memperkuat slab beton, termasuk penempatan tulangan dalam pola yang sesuai.
5. Konstruksi Pondasi Raft
Persiapan Lokasi: Menggali area di mana pondasi akan dibangun. Ini termasuk pembersihan dan pemadatan tanah.
Pembuatan Bekisting: Struktur sementara yang dibuat untuk menahan beton pada tempatnya saat dicetak.
Penempatan Tulangan: Menempatkan tulangan baja di dalam bekisting sesuai dengan desain struktural.
Penuangan Beton: Menuangkan beton ke dalam bekisting dan memastikan beton mengisi semua bagian dengan baik.
Perawatan Beton: Beton harus dirawat dengan baik untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat dan memastikan kekuatan maksimum. Ini melibatkan menjaga kelembaban beton selama periode curing.
Pelepasan Bekisting: Setelah beton cukup mengeras, bekisting dapat dilepas, dan pondasi siap untuk mendukung struktur di atasnya.
6. Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Raft
Kelebihan:
Distribusi Beban yang Merata: Menyebarkan beban secara merata ke seluruh area, mengurangi risiko kerusakan pada tanah.
Kemampuan Mengatasi Tanah Lemah: Efektif pada tanah dengan daya dukung rendah atau tidak seragam.
Mengurangi Risiko Penurunan Diferensial: Mengurangi kemungkinan penurunan yang tidak merata.
Kekurangan:
Biaya: Mungkin lebih mahal dibandingkan dengan jenis pondasi lainnya karena penggunaan beton dan tulangan dalam jumlah besar.
Kebutuhan Ruang: Memerlukan ruang yang cukup untuk pembuatan slab beton dan peralatan konstruksi.
7. Aplikasi Pondasi Raft
Pondasi raft sering digunakan dalam berbagai proyek konstruksi, termasuk:
Gedung Pencakar Langit: Untuk mendukung beban besar dari gedung tinggi.
Gedung Industri: Di mana beban berat dari mesin dan peralatan harus didistribusikan dengan baik.
Bangunan Di Atas Tanah Lemah: Seperti bangunan di daerah rawa atau tanah yang mudah mengembang.
Pondasi raft adalah solusi efektif dalam banyak situasi di mana beban yang diterima dari struktur harus didistribusikan secara luas untuk menghindari kerusakan atau kegagalan pondasi. Perencanaan dan konstruksi yang hati-hati adalah kunci untuk memastikan keberhasilan pondasi ini.
Kantor Jl.Pembangunan 3 No.38 Blok L Kel.Batusari Kec.Batuceper Kota Tangerang, Banten 15121
Gudang Jl. Lio Baru No.5, RT.006/RW.004, Batusari, Kec. Batuceper, Kota Tangerang, Banten 15121