Memilih schedule (SCH) pipa yang tepat adalah langkah penting dalam merancang sistem perpipaan. Ketebalan pipa yang sesuai akan memastikan keamanan, efisiensi, dan daya tahan sistem terhadap tekanan kerja yang dihadapi. serta pemilihan Schedule yang tepat penting untuk memenuhi persyaratan aplikasi tertentu. Schedule dapat mempengaruhi daya tahan, kekuatan, dan fungsi keseluruhan dari suatu sistem perpipaan.
PENGERTIAN SCHEDULE (SCH) PADA PIPA
Schedule (SCH) pada pipa merujuk pada klasifikasi ketebalan dinding pipa yang digunakan dalam industri. Schedule mengindikasikan tebal dinding pipa dan dapat mempengaruhi daya tahan, kekuatan, dan fungsi keseluruhan dari suatu sistem perpipaan. Setiap Schedule memiliki ketebalan dinding yang berbeda, dan pemilihan Schedule yang tepat penting untuk memenuhi persyaratan aplikasi tertentu.
Penggunaan istilah Schedule (SCH) untuk pemipaan dikeluarkan oleh American National Standards Institute (ANSI) yang berlaku secara internasional. Schedule disini dapat digunakan sebagai cara standar untuk mengklasifikasikan pipa yang akan digunakan dalam proyek konstruksi perpipaan karena memiliki berbagai ukuran nominal pipa dan ketebalan dinding. Umumnya, pipa dengan Schedule yang lebih tinggi memiliki ketebalan dinding yang lebih besar, sehingga dapat menanggung tekanan dan beban yang lebih besar.
JENIS SCHEDULE (SCH) PADA PIPA
"Schedule" pada pipa merujuk pada sistem penomoran atau klasifikasi yang digunakan untuk mengidentifikasi ketebalan dinding pipa dan kemampuannya untuk menangani tekanan tertentu. Beberapa jenis Schedule yang umum digunakan dalam industri pipa baja termasuk:
Schedule 5 (SCH 5): Pipa dengan Schedule 5 memiliki ketebalan dinding yang relatif tipis dan biasanya digunakan untuk aplikasi di mana tekanan kerja tidak terlalu tinggi. Pipa dengan Schedule 5 sering digunakan dalam aplikasi yang tidak memerlukan ketahanan terhadap tekanan tinggi, seperti sistem pemipaan sanitasi.
Schedule 10 (SCH 10): Schedule 10 memiliki ketebalan dinding yang lebih besar daripada Schedule 5, membuatnya lebih tahan terhadap tekanan. Pipa dengan Schedule 10 umumnya digunakan dalam aplikasi ringan hingga sedang, seperti instalasi air dan air limbah.
Schedule 20 (SCH 20): Pipa dengan schedule 20 memiliki dinding yang lebih tipis dibandingkan schedule lainnya, Cocok untuk aplikasi ringan seperti sistem saluran air rendah tekanan atau ventilasi, Umumnya digunakan pada instalasi yang tidak membutuhkan tekanan tinggi.
Schedule 40 (SCH 40): Salah satu yang paling umum digunakan, Schedule 40 memiliki ketebalan dinding yang lebih besar dibandingkan dengan Schedule 10. Produk pipa dengan Schedule 40 umumnya digunakan untuk berbagai kebutuhan konstruksi, termasuk untuk mengalirkan air, gas, dan minyak. Ini menawarkan keseimbangan yang baik antara kekuatan dan fleksibilitas.
Schedule 80 (SCH 80): Pipa dengan Schedule 80 memiliki ketebalan dinding yang lebih besar daripada Schedule 40, memberikan ketahanan yang lebih besar terhadap tekanan tinggi. Jenis Pipa Schedule 80 sering digunakan dalam aplikasi industri yang memerlukan daya tahan terhadap tekanan tinggi, seperti pertambangan atau instalasi industri.
Schedule 160 (SCH 160): Pipa dengan Schedule 160 memiliki ketebalan dinding yang sangat besar, dirancang untuk menangani tekanan yang sangat tinggi. Schedule 160 digunakan dalam aplikasi khusus di mana ketahanan terhadap tekanan tinggi sangat penting.
KESIMPULAN
Pengertian dan pemilihan schedule pada pipa, seperti Sch 5, Sch 10, Sch 20, Sch 40, Sch 80, atau Sch 160, sangat penting untuk memastikan pipa mampu memenuhi kebutuhan teknis dan operasional. Dengan memahami perbedaan masing-masing schedule, Anda dapat memilih pipa yang tepat untuk aplikasi spesifik Anda.
Untuk mendapatkan pipa berkualitas dengan berbagai pilihan schedule, pastikan Anda memilih distributor terpercaya yang memahami kebutuhan Anda.
Plat kapal adalah plat besi umumnya diperuntukan untuk bahan dalam pembuatan kapal dibagian bodi atau lambung. Plat kapal memiliki ciri khusus dari segi ukuran dan panjang serta lebih lebar, tak hanya dalam pembuatan kapal Plat ini juga biasa digunakan untuk bahan pembuatan komponen atau alat industri lainnya.
Plat kapal adalah lembaran baja atau logam lainnya yang digunakan sebagai material utama dalam konstruksi badan kapal. Plat ini berfungsi sebagai elemen struktural untuk membentuk lambung kapal, dek, dan bagian lainnya yang memerlukan ketahanan terhadap tekanan air dan beban yang bekerja pada kapal.
Plat kapal biasanya dibuat dari baja tahan korosi atau bahan lain seperti aluminium, tergantung pada jenis kapal dan penggunaannya. Plat ini dipotong, dibentuk, dan dilas sesuai dengan desain kapal untuk memastikan kekuatan dan daya tahan terhadap kondisi laut.
Jika pada plat besi berukuran 4 x 8 feet, maka plat kapal berukuran lebih besar standar ukuran dari plat kapal adalah 5 x 20 feet atau 6 x 20 feet, ketebalan plat mulai dari 3.0 mm hingga 25.0 mm. Plat kapal berukuran jauh lebih besar dari plat besi lainnya ini bertujuan untuk memudahkan proses pembuatan kapal, walau di desain untuk kapal plat ini juga sering digunakan dalam industri minyak dan gas untuk bahan tangki maupun tabung/silo.
Plat kapal berbeda dengan plat baja lainnya perbedaan ini ada pada unsur kandungannya, selain baja sebagai bahan utama ada unsur campuran lain yang bertujuan untuk menahan laju korosi pada kapal yang berlayar karena pengaruh air laut karenanya plat baja pada kapal dibuat khusus. Adapun tingkat kekerasan atau kekuatan tarik dari plat baja kapal lebih baik dari pada plat baja lainnya.
Dalam kandungan Plat Kapal 92-97% merupakan besi, sisanya adalah kandungan lain seperti karbon,silikon, mangan, belerang, dan fosfor. Biasanya dalam proses pembuatan plat kapal ada kotoran yang terbawa saat proses cetak dan untuk menjaga kualitas dari plat biasanya kotoran tersebut di kurangi atau di minimalisir.
KARAKTERISTIK PLAT KAPAL
Terbuat dari baja karbon atau paduan baja khusus
Tahan korosi dan tekanan air laut
Memiliki kekuatan tarik tinggi
Memiliki ketahanan yang cukup untuk menahan beban yang bervariasi
Memiliki ukuran dan ketebalan yang disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi kapal
FUNGSI PLAT KAPAL
Membentuk struktur utama lambung kapal, seperti dinding samping, dek, dan bagian bawah kapal
Memisahkan berbagai ruang di dalam kapal, seperti kabin penumpang, ruang mesin, dan ruang kargo
Menahan beban yang bervariasi, termasuk beban muatan, peralatan, dan pergerakan laut
KELEBIHAN PLAT KAPAL
Kekuatan Tinggi Plat kapal, terutama yang terbuat dari baja kapal, memiliki daya tahan tinggi terhadap tekanan air dan beban struktural kapal.
Tahan Korosi (Dengan Perlakuan Khusus) Baja kapal biasanya diberi perlakuan khusus seperti pelapisan anti-karat atau galvanisasi untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi air laut.
Mudah Dibentuk dan Dilas Plat kapal dapat dipotong, dibentuk, dan disambung dengan teknik pengelasan yang relatif mudah, sehingga memungkinkan desain kapal yang lebih fleksibel.
Tahan Terhadap Benturan Memiliki ketahanan yang baik terhadap benturan, misalnya saat kapal berbenturan dengan benda keras di laut.
Biaya Relatif Ekonomis Dibandingkan dengan material alternatif seperti aluminium atau fiberglass, plat baja kapal lebih murah dalam skala besar.
KEKURANGAN PLAT KAPAL
Berat yang Cukup Besar : Baja memiliki massa jenis yang tinggi, sehingga kapal berbahan plat baja cenderung lebih berat dibandingkan kapal berbahan aluminium atau fiberglass, yang dapat mengurangi efisiensi bahan bakar.
Rentan Terhadap Karat : Tanpa perawatan yang baik, baja mudah berkarat karena terus-menerus terpapar air laut dan udara lembap.
Perawatan yang Mahal : Untuk mencegah korosi dan memperpanjang umur kapal, dibutuhkan perawatan rutin seperti pengecatan ulang dan pelapisan anti-korosi, yang bisa memakan biaya tinggi.
Proses Produksi yang Memerlukan Keahlian Tinggi : Fabrikasi dan perakitan plat kapal memerlukan tenaga kerja terampil dalam pemotongan, pengelasan, dan perawatan, yang dapat meningkatkan biaya produksi.
Kurang Efisien untuk Kapal Kecil : Untuk kapal dengan ukuran kecil hingga menengah, material lain seperti aluminium atau fiberglass sering lebih dipilih karena lebih ringan dan lebih tahan terhadap korosi tanpa perawatan ekstra.
Plat besi bordes atau checkered plate adalah plat baja dengan ketebalan yang bervariasi dan memiliki kontur dengan motif atau corak seperti kembang, cakar ayam, atau garis-garis yang menonjol diatas permukaan. Plat bordes memiliki nama sebutan yang berbeda-beda tergantung dari corak dan fungsinya, seperti plat kembang, plat lantai, dan lain-lain. Corak dalam plat bordes ini berfungsi sebagai penahan atau solusi dari licinnya permukaan plat yang polos karena memiliki fungsi anti selip yang baik.
Plat bordes dapat terbuat dari berbagai jenis baja, seperti baja karbon, baja tahan karat, atau aluminium. Plat bordes memiliki nama sebutan yang berbeda-beda tergantung dari corak dan fungsinya. Contohnya, plat bordes yang digunakan sebagai pijakan anak tangga memiliki profil halus. Plat bordes juga memiliki fungsi anti selip yang baik. Corak pada plat bordes berfungsi sebagai penahan atau solusi dari licinnya permukaan plat yang polos.
CIRI - CIRI PLAT BORDES
Berpola Timbul – Memiliki tekstur khas (misalnya motif berlian atau garis) untuk mencegah licin.
Terbuat dari Berbagai Material – Umumnya dari baja, aluminium, atau stainless steel.
Tahan Lama dan Kuat – Cocok untuk berbagai aplikasi industri dan konstruksi.
KARAKTERISTIK PLAT BORDES
Permukaan Berpola atau Bertekstur : Memiliki pola tonjolan atau motif tertentu seperti berlian, garis, atau bulatan untuk meningkatkan daya cengkeram dan mencegah licin.
Bahan Kuat dan Kokoh : Biasanya terbuat dari baja karbon, stainless steel, atau aluminium, sehingga tahan terhadap beban berat dan benturan.
Tahan Terhadap Korosi : Jika menggunakan material stainless steel atau dilapisi galvanis, plat bordes memiliki ketahanan tinggi terhadap karat dan korosi.
Beragam Ketebalan dan Ukuran : Tersedia dalam berbagai ketebalan (umumnya 1,2 mm hingga 12 mm) dan ukuran standar seperti 4x8 feet atau 5x10 feet.
Mudah Dibentuk dan Diproses : Dapat dipotong, dilas, dan dibentuk sesuai kebutuhan industri atau konstruksi.
Aplikasi Luas : Banyak digunakan untuk lantai kendaraan, tangga, jalan akses, pelat pelindung, hingga dekorasi arsitektural.
Keamanan dan Fungsionalitas Tinggi : Sering digunakan untuk area dengan risiko tergelincir karena permukaannya yang tidak licin.
SPESIFIKASI PLAT BORDES
ITEM
KETEBALAN
LEBAR
PANJANG
PLAT BORDES
0.7 MM - 8 MM
1220 MM
2440 MM
KELEBIHAN PLAT BORDES
Anti-Slip – Tonjolan di permukaannya memberikan daya cengkeram lebih baik, mengurangi risiko tergelincir, terutama di area yang basah atau licin.
Kuat dan Tahan Lama – Terbuat dari logam yang kokoh, mampu menahan beban berat dan tahan terhadap tekanan tinggi.
Tahan Karat (Tergantung Materialnya) – Jika menggunakan stainless steel atau aluminium, plat bordes memiliki ketahanan terhadap korosi dan karat.
Mudah Dibentuk dan Dipasang – Bisa dipotong dan dibentuk sesuai kebutuhan, memudahkan dalam pemasangan pada berbagai aplikasi.
Perawatan Mudah – Cukup dibersihkan secara berkala agar tetap dalam kondisi baik.
KEKURANGAN PLAT BORDES
Harga Relatif Mahal – Terutama untuk bahan stainless steel atau aluminium yang memiliki ketahanan lebih baik terhadap karat.
Berat (Jika dari Baja) – Plat bordes baja lebih berat dibandingkan dengan aluminium, sehingga sulit dalam mobilisasi dan pemasangan.
Sulit Dibersihkan (Jika Berpola Kasar) – Kotoran atau debu bisa tersangkut di tonjolan permukaan, membuat pembersihan lebih sulit dibandingkan plat datar.
Bisa Berkarat (Jika dari Baja Biasa) – Jika tidak menggunakan lapisan anti karat, plat bordes baja bisa mengalami korosi dalam jangka waktu lama.
Pemotongan Sulit – Karena memiliki pola tonjolan, pemotongan harus dilakukan dengan alat yang lebih presisi dibandingkan dengan plat biasa.
APLIKASI PLAT BORDES
Lantai dak
Anak tangga
Konstruksi tangki air
Jembatan dan catwalk
Industri otomotif
Perkapalan
KESIMPULAN
Plat bordes sering digunakan untuk lantai kendaraan, tangga, platform industri, dan area dengan risiko licin. Pemilihan material yang tepat bergantung pada kebutuhan dan lingkungan penggunaannya. Plat bordes sangat populer di berbagai industri karena kombinasi kekuatan, daya tahan, dan fungsi keselamatannya.
Plat Baja SPHC PO adalah plat yang biasa digunakan di industri Otomotif sebagai bahan pembuatan chasis dan rangka kendaraan seperti mobil dan motor. Penggunaan plat SPHC PO untuk membuat chasis dan rangka kendaraan adalah dikarenakan material ini mempunyai kelebihan yaitu tahan flek dibandingkan dengan material SPHC. Perbedaannya sudah terlihat dari namanya diakhiri dengan nama PO, yang adalah kepanjangan dari Pickel Oil yaitu mempunyai lapisan Oli. Plat SPHC PO berwarna Abu –abu beda dengan SPHC biasa yang berwarna hitam. Plat SPHC PO dalam proses pengelasannya lebih mudah, karena hampir tidak perlu dibersihkan terlebih dahulu.
KARAKTERISTIK HOT ROLLED COIL PICKLED OIL
Permukaan lebih bersih dan tahan korosi dibandingkan baja canai panas biasa karena proses pickling & oiling.
Mudah dibentuk dan dilas karena memiliki kandungan karbon rendah.
Digunakan dalam berbagai industri seperti otomotif, konstruksi, dan manufaktur.
SPESFIKASI HOT ROLLED COIL PICKLED OIL
ITEM
KETEBALAN
LEBAR
BERAT
HOT ROLLED COIL PICKLED OIL
1,6 MM - 6 MM
1220 MM
-/+ 10 - 20 TON
APLIKASI SPHC-PO
Industri Otomotif
Komponen rangka mobil
Chassis dan panel bodi kendaraan
Sistem suspensi dan knalpot
Industri Manufaktur & Peralatan Mesin
Pembuatan peralatan industri
Struktur mesin dan komponen fabrikasi
Komponen alat berat
Industri Konstruksi
Struktur baja ringan
Rangka atap dan komponen bangunan
Industri Perkapalan
Komponen struktur kapal
Pembuatan tangki bahan bakar
Industri Pipa & Tabung
Produksi pipa dan tabung yang memerlukan ketahanan lebih baik terhadap korosi
Pembuatan pipa saluran fluida
KELEBIHAN SPHC-PO
Permukaan Lebih Bersih : Proses pickling menghilangkan kerak oksida dan kotoran, membuat permukaannya lebih halus dibandingkan baja hot rolled biasa.
Tahan Karat Sementara : Lapisan minyak (oiling) membantu melindungi baja dari korosi dalam jangka waktu tertentu sebelum diproses lebih lanjut.
Mudah Dibentuk dan Dikerjakan : SPHC-PO memiliki sifat mekanis yang baik, sehingga mudah untuk proses bending, punching, dan welding.
Lebih Baik untuk Proses Pelapisan : Karena permukaannya lebih bersih, baja ini lebih cocok untuk dilapisi (coating), seperti galvanizing atau painting.
Lebih Serbaguna : Digunakan dalam berbagai industri seperti otomotif, konstruksi, dan manufaktur komponen mesin.
KEKURANGAN SPHC-PO
Harga Lebih Mahal dari HRC Biasa : Proses tambahan (pickling dan oiling) meningkatkan biaya produksi, sehingga lebih mahal dibandingkan baja hot rolled standar.
Proteksi Korosi Terbatas : Lapisan minyak hanya memberikan perlindungan sementara; jika tidak segera digunakan atau dilapisi, baja tetap bisa mengalami korosi.
Lebih Tipis Dibandingkan HRC Standar : Proses pickling bisa mengurangi ketebalan baja sedikit dibandingkan HRC biasa.
Tidak Setebal Cold Rolled Steel dalam Dimensi Akurat : Meski lebih bersih dari HRC biasa, SPHC-PO tetap tidak memiliki ketepatan dimensi sebaik baja canai dingin (cold rolled steel).
KESIMPULAN
HOT ROLLED COIL PICKLED OIL SPHC PO termasuk dalam kategori hot rolled steel plate (HRC) dengan penambahan proses pickling oil. Proses ini menjadikan jenis ini bebas dari impurities (kekurangan SPHC / plat hitam / hot rolled biasa). Jenis plat ini cocok untuk digunakan dalam proses stamping karena bersifat mudah dibentuk dan tidak mengotori diese. plate SPHC-PO digunakan hampir diseluruh bagian chassis kendaraan dan struktur-struktur penguat.
CRC (Cold Rolled Coil) adalah dua jenis proses pengolahan baja yang sering digunakan untuk memproduksi lembaran atau pipa baja. Kedua proses ini memiliki karakteristik unik yang menjadikannya cocok untuk aplikasi yang berbeda.
Cold Rolled Coil (CRC) adalah produk baja yang dihasilkan dengan proses pengerolan dingin. Proses pengerolan dingin dilakukan dengan melewatkan baja yang telah dingin melalui serangkaian rol untuk mengurangi ketebalan dan mengubah bentuk. Proses cold rolling melibatkan menggulung baja pada suhu yang lebih rendah daripada suhu rekristalisasi, yang memberikan karakteristik mekanis dan permukaan yang berbeda dari baja yang dihasilkan melalui proses hot rolling.
Secara umum, CRC adalah produk baja yang memiliki banyak keunggulan dan cocok untuk digunakan dalam berbagai aplikasi yang membutuhkan permukaan yang halus dan ukuran yang beragam. Cold Rolled Coil diproduksi melalui proses cold rolling, di mana baja diproses pada suhu di bawah suhu rekristalisasi. Proses ini mencakup penggulungan dan pemadatan baja untuk menghasilkan produk yang lebih halus dan dengan ketebalan yang lebih konsisten.Permukaan Cold Rolled Coil lebih halus dan lebih datar daripada produk hot-rolled. Proses cold rolling menghasilkan produk dengan tekstur yang lebih baik, dan lebih cocok untuk aplikasi yang membutuhkan permukaan yang berkualitas tinggi.
Cold Rolled Coil digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pembuatan mobil, peralatan rumah tangga, peralatan listrik, dan industri yang membutuhkan produk dengan dimensi yang konsisten dan permukaan yang berkualitas tinggi. Produk CRC memiliki ketahanan terhadap korosi dan karat yang lebih baik dibandingkan dengan produk hot-rolled karena proses cold rolling menghasilkan permukaan yang lebih halus dan homogen.
KARAKTERISTIK COLD ROLLED COIL
Memiliki toleransi dimensi yang lebih rapat
Memiliki rentang permukaan yang lebih luas
Memiliki kualitas permukaan yang lebih baik
Lebih tipis
Ukurannya lebih presisi
Lebih keras dan kuat daripada baja canai panas
Lebih tahan terhadap putus tegangan
Lebih tahan terhadap deformasi akibat pengerasan kerja
SPESIFIKASI COLD ROLLED COIL
ITEM
KETEBALAN
LEBAR
BERAT
COLD ROLLED COIL
0.4 MM - 3 MM
1220 MM
-/+ 10 TON
KEUNTUNGAN COLD ROLLED COIL
Sifat-sifat fisik yang lebih baik pada CRC sangat menguntungkan jika digunakan dalam proyek-proyek yang membutuhkan ketepatan ukuran, permukaan yang halus, konsentrisitas, dan bentuk yang presisi. CRC biasa digunakan dalam pengerjaan proyek yang mengutamakan estetika dan daya tarik visual. Proses pengerasan regangan dalam CRC memang meningkatkan kekerasa baja, ketahanan terhadap putusnya tegangan, dan ketahanan terhadap deformasi. Namun, hal ini juga menciptakan tekanan internal dalam material CRC, sehingga terkadang menyebabkan lengkungan yang tidak terduga karena sifatnya yang lebih liat. CRC sering diguanakan dalam aplikasi seperti peralatan rumah tangga, perabotan logam, struktural pesawat terbang, sistem atap atau dinding, peralatan listrik dan industri otomotif.
KELEBIHAN COLD ROLLED COIL
Permukaan Halus dan Bersih: CRC memiliki permukaan yang lebih halus, bersih, dan seragam dibandingkan dengan HRC, sehingga cocok untuk aplikasi yang membutuhkan estetika tinggi.
Dimensi yang Presisi: Proses cold rolling menghasilkan ketebalan dan dimensi yang lebih presisi dan konsisten. Kekuatan Tarik Lebih Tinggi: CRC memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi karena proses pengerjaan dingin yang meningkatkan kekerasan dan kekuatan baja.
Dapat Dibentuk Lebih Lanjut: Sangat cocok untuk proses pembentukan lanjutan seperti bending, stamping, dan punching. Tahan Terhadap Deformasi: Karena memiliki tegangan internal yang lebih tinggi, CRC lebih tahan terhadap deformasi permanen.
Cocok untuk Pelapisan: Permukaan yang halus membuat CRC ideal untuk proses pelapisan (seperti pelapisan galvanis atau pengecatan).
KEKURANGAN COLD ROLLED COIL
Biaya Produksi Lebih Tinggi: Proses cold rolling lebih kompleks dan memerlukan lebih banyak tahapan dibandingkan hot rolling, sehingga biaya produksi lebih tinggi.
Kerapuhan (Brittleness): Karena proses pengerjaan dingin, baja CRC cenderung lebih rapuh dibandingkan HRC, terutama jika tidak melalui proses annealing.
Tidak Tahan Terhadap Korosi: Permukaannya yang halus dan tidak terlapisi memerlukan perlindungan tambahan terhadap korosi.
Keterbatasan Ketebalan: Proses cold rolling biasanya hanya untuk baja dengan ketebalan tipis (umumnya di bawah 3 mm). Untuk ketebalan yang lebih besar, HRC lebih umum digunakan.
Memerlukan Penyimpanan Khusus: Karena rentan terhadap karat, CRC membutuhkan penyimpanan di tempat yang kering dan terlindung dari kelembapan.
APLIKASI COLD ROLLED COIL
Bahan baku galvanize
Shelving / racking
Automotive body parts
Office equipment
Pipe and tube
Drum
Automotive oil filter
Home appliance
Konstruksi gudang baja
Bangunan industri
PENGGUNAAN UMUM COLD ROLLED COIL
Industri Otomotif: Panel bodi mobil, komponen interior, dan struktur rangka.
Peralatan Rumah Tangga: Kulkas, mesin cuci, dan peralatan elektronik.
Industri Konstruksi: Rangka ringan, plafon, dan partisi.
Furnitur dan Peralatan Kantor: Lemari besi, rak, dan meja logam.
Hot rolled Coil atau sering disebut baja hitam merupakan plat atau produk baja yang diproduksi dari proses hot rolling. Hot rolled coil atau Baja canai panas memiliki karakteristik lebih berat dan bertekstur kasar karena diproses dengan pengerolan dalam suhu tinggi.
Hot Rolled Coil (HRC) adalah produk baja lembaran yang diproduksi melalui proses hot rolling, yaitu proses penggulungan baja pada suhu tinggi (sekitar 1.000°C atau lebih). Pada suhu ini, baja berada dalam kondisi lunak dan mudah dibentuk menjadi lembaran dengan ketebalan dan lebar tertentu.
PROSES PEMBUATAN HOT ROLLED COIL
Pemanasan: Billet atau slab baja dipanaskan dalam tungku hingga mencapai suhu rekristalisasi.
Penggulungan: Baja panas kemudian digiling melalui serangkaian rol untuk mencapai ketebalan dan lebar yang diinginkan.
Pendinginan: Setelah digulung, baja didinginkan dengan cepat menggunakan air (cooling bed) untuk meningkatkan kekuatan dan kualitas permukaannya.
Penggulungan menjadi Coil: Lembaran baja yang sudah terbentuk digulung menjadi coil untuk memudahkan penyimpanan dan pengiriman.
KARAKTERISTIK HOT ROLLED COIL
Permukaan relatif kasar dan beroksidasi (skala mill).
Lebih fleksibel dan mudah dibentuk dibandingkan Cold Rolled Coil (CRC).
Toleransi ukuran tidak sepresisi CRC.
Umumnya digunakan dalam kondisi non-finish atau memerlukan proses lanjutan (seperti pickling atau galvanizing).
SPESIFIKASI
ITEM
KETEBALAN
LEBAR
BERAT
HOT ROLLED COIL
1 MM - 6 MM
1200
-/+ 10 - 20 TON
APLIKASI HOT ROLLED COIL
Industri otomotif (rangka kendaraan, sasis).
Konstruksi (balok baja, pelat baja).
Pipa dan tabung.
Bahan baku untuk pembuatan Cold Rolled Coil (CRC).
KELEBIHAN HOT ROLLED COIL
Harga Lebih Murah: Proses produksinya lebih sederhana dan cepat dibandingkan Cold Rolled Coil (CRC), sehingga biaya produksinya lebih rendah.
Ductility dan Formability: HRC memiliki kelenturan dan kemampuan bentuk yang baik, cocok untuk produk yang memerlukan proses pembentukan lebih lanjut.
Kekuatan Struktural: Memiliki kekuatan yang cukup baik untuk aplikasi struktural seperti balok, rel, dan rangka bangunan.
Tahan Tekanan dan Benturan: Cocok untuk penggunaan di industri berat seperti konstruksi dan manufaktur.
Ukuran dan Ketebalan Bervariasi: Dapat diproduksi dalam berbagai ukuran dan ketebalan, mulai dari pelat tipis hingga tebal.
KEKURANGAN HOT ROLLED COIL
Permukaan Kasar: Permukaannya cenderung kasar, beroksidasi, dan memiliki skala hitam karena pendinginan di udara terbuka.
Toleransi Dimensi Lebih Rendah: Karena proses pengerolan panas, dimensi dan ketebalan material kurang presisi dibandingkan dengan CRC.
Kurang Cocok untuk Finishing Halus: Tidak ideal untuk produk yang membutuhkan tampilan permukaan yang halus atau aplikasi dekoratif.
Pengaruh Distorsi Panas: Pendinginan yang tidak merata dapat menyebabkan distorsi atau deformasi pada baja.
Kekerasan Lebih Rendah: HRC biasanya memiliki kekerasan yang lebih rendah dibandingkan dengan CRC, sehingga kurang cocok untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan aus tinggi.
KESIMPULAN
Hot rolled coil tidak hanya menjadi bagian baja ringan yang digunakan dalam bangunan. Anda perlu memahami penggunaannya dengan tepat agar tidak mengalami kerugian atau salah pemasangan.
Setiap jenis coil memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung pada kebutuhan aplikasi. HRC cocok untuk aplikasi struktural yang membutuhkan material tahan deformasi, sementara CRC lebih sesuai untuk kebutuhan presisi tinggi dan estetika.